Formula E Kembali ke Jakarta: Balapan Listrik Dunia yang Menggetarkan Ibu Kota – Setelah absen pada musim 2024, ajang balap mobil listrik paling bergengsi di dunia, Formula E, resmi kembali di gelar di Jakarta pada tahun 2025. Balapan ini berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan menjadi bagian dari kalender resmi ABB FIA Formula E World Championship musim ke-11. Kembalinya Formula E ke ibu kota di sambut antusias oleh penggemar otomotif nasional dan internasional, serta menjadi simbol komitmen Indonesia terhadap mobilitas berkelanjutan dan teknologi ramah lingkungan.
Baca Juga : Dani Ceballos Merasa Terpinggirkan: Ketika Harapan Tak Sejalan dengan Era Baru Real Madrid
Jakarta E-Prix 2025: Ajang Bergengsi di Tengah Kota
Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang masuk dalam kalender Formula E 2025. Balapan ini di ikuti oleh 22 pembalap dari 11 tim yang mewakili 10 negara berbeda. Sirkuit JIEC yang memiliki panjang lintasan 2,37 km kembali menjadi panggung pertarungan mobil listrik tercepat di dunia. Dengan latar belakang Teluk Jakarta dan atmosfer tropis yang khas, Jakarta E-Prix menawarkan pengalaman balap yang unik dan menantang.
Teknologi Gen3 Evo: Mobil Listrik Generasi Baru
Musim ke-11 Formula E menandai penggunaan mobil generasi terbaru, Gen3 Evo, yang mampu melesat hingga kecepatan 322 km/jam dan berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu kurang dari dua detik. Mobil ini menggunakan daya 300 kW dalam mode balap dan 350 kW saat mode serang (attack mode). Selain itu, fitur baru seperti Pit Boost memungkinkan pengisian energi cepat sebesar 3,85 kWh dalam waktu 30 detik, menambah dimensi strategi dalam balapan.
Format Balapan yang Dinamis dan Kompetitif
Formula E Jakarta 2025 menggunakan format Group and Duel Stage dalam sesi kualifikasi. Pembalap dibagi ke dalam dua grup berdasarkan posisi klasemen, lalu empat pembalap tercepat dari masing-masing grup melaju ke babak duel. Di babak ini, mereka bertarung satu lawan satu untuk memperebutkan posisi start terdepan. Format ini terbukti menghadirkan persaingan yang ketat dan hiburan maksimal bagi penonton.
Hasil Balapan: Dan Ticktum Rebut Podium Jakarta
Balapan utama yang digelar pada Sabtu sore berlangsung sengit. Dan Ticktum dari tim Cupra Kiro tampil luar biasa dan berhasil merebut podium pertama setelah menyalip Edo Mortara (Mahindra Racing) dan Nico Mueller (Andretti) di lap-lap akhir. Jake Dennis, yang sebelumnya meraih pole position, justru terlempar ke posisi ke-17 akibat strategi energi yang kurang efektif.
Antusiasme Penonton dan Atmosfer Lokal
Kembalinya Formula E ke Jakarta disambut meriah oleh publik. Ribuan penonton memadati tribun JIEC sejak pagi hari untuk menyaksikan sesi latihan, kualifikasi, hingga balapan utama. Selain aksi balap, acara ini juga dimeriahkan dengan festival musik, fan zone, dan sesi tanda tangan pembalap, menjadikannya sebagai ajang hiburan keluarga yang lengkap.
Tim debutan Lola Yamaha ABT bahkan menyebut Jakarta sebagai “rumah sendiri” karena besarnya pasar otomotif Yamaha di Indonesia. “Atmosfernya luar biasa. Kami merasa seperti membalap di kandang sendiri,” ujar Takashi Hara, Chief Strategy Lead Yamaha Motor Co., Ltd.
Komitmen terhadap Keberlanjutan
Formula E bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang komitmen terhadap lingkungan. Seluruh mobil menggunakan energi listrik dan ban segala cuaca yang tahan sepanjang balapan. Tidak ada emisi karbon dari kendaraan, dan semua kegiatan balapan dirancang untuk meminimalkan jejak lingkungan. Jakarta E-Prix menjadi simbol nyata bahwa olahraga dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan.
Dampak Ekonomi dan Promosi Kendaraan Listrik
Ajang Formula E juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Jakarta. Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara datang untuk menyaksikan balapan, meningkatkan okupansi hotel, konsumsi restoran, dan sektor transportasi. Selain itu, Formula E menjadi sarana promosi kendaraan listrik dan energi terbarukan di Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah dalam transisi energi bersih.
Penutup: Jakarta di Pusat Peta Balap Dunia
Dengan suksesnya penyelenggaraan Formula E 2025, Jakarta kembali menegaskan posisinya sebagai kota global yang mampu menggelar ajang olahraga kelas dunia. Kombinasi antara teknologi, hiburan, dan keberlanjutan menjadikan Jakarta E-Prix lebih dari sekadar balapan—ia adalah perayaan masa depan mobilitas.